Sabtu, 06 Oktober 2012

Penduduk, Masyarakat, dan Kebudayaan




KEBUDAYAAN SUKU SASAK DI NUSA TENGGARA BARAT


BAB I
PENDAHULUAN

        Indonesia merupakan negara yang kaya akan ragam suku dan budaya,yaitu sekitar 300 suku bangsa. Setiap suku memiliki keunikan masing-masing. Seperti suku Suku Tengger yang berada di sekitar Gunung Bromo (Jawa Timur), Suku Baduy yang terletak di wilayah Kabupaten Lebak, (Banten), suku Minahasa yang terdapat di Sulawesi Utara dan masih banyak suku- suku lainnya yang besar maupun yang kecil.
        Diantara suku-suku diatas, disini penulis membahas tentang Suku Sasak yang hidup  di Pulau Lombok (Nusa Tenggara Barat)  yang tinggal di dusun Sade, Kecamatan Pujut, Lombok Tengah. Sekitar 80% Pulau Lombok diduduki oleh Suku Sasak dan selebihnya adalah suku lainnya, seperti suku mbojo, dompu, samawa, jawa dan hindu (Bali Lombok). Suku Sasak merupakan suku terbesar di  propinsi yang berada di antara Bali dan Nusa Tenggara Timur.
        Umumnya pada masyarakat suku Sasak, kaum laki-laki memiliki mata pencaharian sebagai petani, sedangkan kaum perempuan memiliki mata pencaharian sambilan sebagai penenun kain. Hasil tenunan mereka biasanya dipajang di teras rumah atau pada gazebo yang ada di sekitar rumah mereka. Masyarakat suku Sasak juga mempunyai keunikan tersendiri dalam rumah adat yang mereka buat yang mana lantai rumah adat tersebut dibuat dari campuran tanah liat, kotoran kerbau, dan kulit padi. Menurut mereka, campuran tersebut lebih kokoh dibandingkan semen biasa dan memiliki arti tersendiri. Tanah menggambarkan dari mana manusia berasal. Sedangkan kotoran kerbau menggambarkan kehidupan mereka sebagai petani yang sangat memerlukan kerbau untuk membajak sawah.
        Dari Pemaparan diatas, nampak jelas terlihat banyak sekali hal yang perlu kita ketahui secara mendalam tentang Suku Sasak, sehingga dapat memperluas khasanah keilmuan dan untuk lebih memahami bahwa indonesia mempunyai berbagai suku dan adat istiadat masing-masing sehingga kita mempunyai bekal untuk manentukan sikap dan jalan apa yang paling tepat untuk menyikapinya.



1.1 Rumusan Masalah
Dari latar belakang kita dapat merumuskan masalah :
1) Bagaimana sistem religi pada masyarakat suku Sasak?
2) Bagaimana sistem sosial masyarakat suku Sasak?
3) Bagaimana sistem mata pencaharian masyarakat suku Sasak?
4) Bagaimana kebudayaan suku Sasak tumbuh dan berkembang?


1.2 Tujuan
Dari rumusan masalah kita dapat mengetahui tujuan :
1) Untuk mengetahui bagaimana sistem religi yang dianut oleh masyarakat suku Sasak
2) Untuk mengetahui dan memahami sistem sosial suku sasak 
3) Untuk mengetahui bagaimana sistem mata pencaharian suku Sasak
4) Untuk mengetahui dan memahami  pertumbuhan dan perkembangan kebudayaan suku Sasak



BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Sejarah Suku Sasak 
        Era pra Sejarah tanah Lombok tidak jelas karena sampai saat ini belum ada data-data dari para ahli serta bukti yang dapat menunjang tentang masa pra sejarah tanah lombok.Suku Sasak temasuk dalam ras tipe melayu yang konon telah tinggal di Lombok selama 2.000 tahun yang lalu dan diperkirakan telah menduduki daerah pesisir pantai sejak 4.000 tahun yang lalu, dengan demikian perdagangn antar pulau sudah aktif terjadi sejak zaman tesebut dan bersamaan dengan itu saling mempengaruhi antar budaya juga telah menyebar.
        Menurut isi Babad Lombok, kerajaan tertua yang pernah berkuasa di pulau ini bernama Kerajaan Laeq (dalam bahasa sasak laeq berarti waktu lampau), namun sumber lain yakni Babad Suwung, menyatakan bahwa kerajaan tertua yang ada di Lombok adalah Kerajaan Suwung yang dibangun dan dipimpin oleh Raja Betara Indera. Kerajaan Suwung kemudian surut dan digantikan oleh Kerajaan Lombok. Pada abad ke-9 hingga abad ke-11 berdiri Kerajaan Sasak yang kemudian dikalahkan oleh salah satu kerajaan yang berasal dari Bali yaitu kerajaan Gel gel. Beberapa kerajaan lain yang pernah berdiri di pulau Lombok antara lain Pejanggik, Langko, Bayan, Sokong Samarkaton dan Selaparang.
        Kerajaan Selaparang sendiri muncul pada dua periode yakni pada abad ke-13 dan abad ke-16. Kerajaan Selaparang pertama adalah kerajaan Hindu dan kekuasaannya berakhir dengan kedatangan ekspedisi Kerajaan Majapahit pada tahun 1357. Kerajaan Selaparang kedua adalah kerajaan Islam dan kekuasaannya berakhir pada tahun 1744 setelah ditaklukkan oleh gabungan pasukan Kerajaan Karangasem dari Bali dan Arya Banjar Getas yang merupakan keluarga kerajaan yang berkhianat terhadap Selaparang karena permasalahan dengan raja Selaparang. Pendudukan Bali ini memunculkan pengaruh kultur Bali yang kuat di sisi barat Lombok, seperti pada tarian serta peninggalan bangunan (misalnya Istana Cakranegara di Ampenan). Baru pada tahun 1894 Lombok terbebas dari pengaruh Karangasem akibat campur tangan Batavia (Hindia Belanda) yang masuk karena pemberontakan orang Sasak mengundang mereka datang. Namun demikian, Lombok kemudian berada di bawah kekuasaan Hindia Belanda secara langsung.
        Lombok mirah sasak adi merupakan salah satu kutipan dari kitab Negarakertagama, sebuah kitab yang memuat tentang kekuasaan dan pemerintahaan kerajaan Majapahit. Kata Lombok dalam bahasa kawi berarti lurus atau jujur, kata mirah berarti permata, kata sasak berarti kenyataan, dan kata adi artinya yang baik atau yang utama maka arti keseluruhan yaitu kejujuran adalah permata kenyataan yang baik atau utama. Makna filosofi itulah mungkin yang selalu di idamkan leluhur penghuni tanah lombok yang tercipta sebagai bentuk kearifan lokal yang harus dijaga dan dilestariakan oleh anak cucunya. Dalam kitab – kitab lama, nama Lombok dijumpai disebut Lombok mirah dan Lombok adi beberapa lontar Lombok juga menyebut Lombok dengan gumi selaparang atau selapawis.
         Asal-usul penduduk pulau Lombok terdapat beberapa Versi salah satunya yaitu Kata sasak secara etimilogis menurut Dr. Goris. s. berasal dari kata sah yang berarti pergi dan shaka yang berarti leluhur. Berarti pergi ke tanah leluhur orang sasak ( Lombok ). Dari etimologis ini diduga leluhur orang sasak adalah orang Jawa, terbukti pula dari tulisan sasak yang oleh penduduk Lombok disebut Jejawan, yakni aksara Jawa yang selengkapnya diresepsi oleh kesusastraan sasak.
         Etnis Sasak merupakan etnis mayoritas penghuni pulau Lombok, suku sasak merupakan etnis utama meliputi hampir 95% penduduk seluruhnya. Bukti lain juga menyatakan bahwa berdasarkan prasasti tong – tong yang ditemukan di Pujungan, Bali, Suku sasak sudah menghuni pulau Lombok sejak abad IX sampai XI masehi, Kata sasak pada prasasti tersebut mengacu pada tempat suku bangsa atau penduduk seperti kebiasaan orang Bali sampai saat ini sering menyebut pulau Lombok dengan gumi sasak yang berarti tanah, bumi atau pulau tempat bermukimnya orang sasak.
Masuknya Jepang (1942) membuat otomatis Lombok berada di bawah kendali pemerintah pendudukan Jepang wilayah timur. Seusai Perang Dunia II Lombok sempat berada di bawah Negara Indonesia Timur, sebelum kemudian pada tahun 1950 bergabung dengan Republik Indonesia.






Gambar 2.1 Masyarakat Suku Sasak



2.2 Agama dan Kepercayaan (Religi)
Sebagian besar penduduk pulau Lombok terutama suku Sasak menganut agama Islam (pulau Lombok juga dikenal dengan sebutan pulau seribu masjid). Agama kedua terbesar yang dianut di pulau ini adalah agama Hindu, yang dipeluk oleh para penduduk keturunan Bali yang berjumlah sekitar 15% dari seluruh populasi di sana. Penganut Kristen, Buddha dan agama lainnya juga dapat dijumpai, dan terutama dipeluk oleh para pendatang dari berbagai suku dan etnis yang bermukim di pulau ini.
        Organisasi keagamaan terbesar di Lombok adalah Nahdlatul Wathan (NW), organisasi ini juga banyak mendirikan lembaga pendidikan Islam dengan berbagai level dari tingkat terendah hingga perguruan tinggi.
Di Kabupaten Lombok Utara, tepatnya di daerah Bayan, terutama di kalangan mereka yang berusia lanjut, masih dapat dijumpai para penganut aliran Islam Wetu Telu (waktu tiga). Tidak seperti umumnya penganut ajaran Islam yang melakukan salat lima kali dalam sehari, para penganut ajaran ini mempraktikan salat wajib hanya pada tiga waktu saja. Konon hal ini terjadi karena penyebar Islam saat itu mengajarkan Islam secara bertahap dan karena suatu hal tidak sempat menyempurnakan dakwahnya.
        Terdapat juga sebuah kumpulan kecil orang sasak yang disebut Bodha (jumlah: ± 8000 orang) yang menduduki kampung Bentek dan di curam Gunung Rinjani. Agama mereka tidak mempunyai pengaruh Islam dan amalan utama mereka adalah memuja dewa-dewa animisme. Ajaran agama Hindu dan Buddha juga dimasukkan di dalam upacara agama mereka.
        Agama Bodha mempercayai adanya lima tuhan yang besar, yang paling tinggi dikenali sebagai Batara Guru. Tuhan yang lain adalah Batara Sakti dan Batara Jeneng bersama isteri mereka Idadari Sakti dan Idadari Jeneng. Namun kini, penganut agama Bodha sedang diajarkan mengenai agama Buddha yang ortodoks oleh sami-sami yang dihantar oleh persatuan besar Buddha terbesar negara Indonesia.

2.3 Bahasa
        Disamping bahasa Indonesia sebagai bahasa nasional, penduduk pulau Lombok (terutama suku Sasak), menggunakan bahasa Sasak (bahasa asli) sebagai bahasa utama dalam percakapan sehari-hari. Bahasa Sasak, terutama aksara (bahasa tertulis) nya sangat dekat dengan aksara Jawa dan Bali, sama sama menggunakan aksara Ha Na Ca Ra Ka …dst. Tapi secara pelafalan cukup dekat dengan Bali.
Menurut ethnologue yang mengumpulkan semua bahasa di dunia, Bahasa Sasak merupakan keluarga (Languages Family) dari Austronesian Malayo-Polynesian (MP), Nuclear MP, Sunda-Sulawesi dan Bali-Sasak.
        Sementara kalau kita perhatikan secara langsung, bahasa Sasak yang berkembang di Lombok ternyata sangat beragam, baik dialek (cara pengucapan) maupun kosa katanya. Ini sangat unik dan bisa menunjukkan banyaknya pengaruh dalam perkembangannya. Saat Pemerintah Kabupaten Lombok Timur ingin membuat Kamus Sasak saja, mereka kewalahan dengan beragamnya bahasa sasak yang ada di lombok timur, contoh : Kuto-Kute (Lombok Bagian Utara), Ngeto-Ngete (Lombok Bagian Tenggara), Meno-Mene (Lombok Bagian Tengah), Ngeno-Ngene (Lombok Bagian Tengah), Mriak-Mriku (Lombok Bagian Selatan)

2.4 Sistem Kemasyarakatan Suku Sasak
1. Pelapisan Sosial
Di daerah lombok secara umum terdapat 3 Macam lapisan sosial masyarakat :
1. Golongan Ningrat
2. Golongan Pruangse
3. Golongan Bulu Ketujur ( Masyarakat Biasa )
Masing -masing lapisan sosial masyarakat di kenal dengan Kasta yang mempunyai criteria tersendiri :
a) Golongan Ningrat ; Golongan ini dapat diketahui dari sebutan kebangsawanannya. Sebutan keningratan ini merupakan nama depan dari seseorang dari golongan ini. Nama depan keningratan ini adalah ” lalu ” untuk orang-orang ningrat pria yang belum menikah. Sedangkan apabila merka telah menikah maka nama keningratannya adalah ” mamiq “. Untuk wanita ningrat nama depannya adalah ” lale”, bagi mereka yang belum menikah, sedangkan yang telah menikah disebut ” mamiq lale”.
b) Golongan Pruangse ; kriteria khusus yang dimiliki oleh golongan ini adalah sebutan “  bape “, untuk kaum laki-laki pruangse yang telah menikah. Sedangkan untuk kaum pruangse yang belum menikah tak memiliki sebutan lain kecuali nama kecil mereka, Misalnya seorang dari golongan ini lahir dengan nama si ” A ” maka ayah dari golongan pruangse ini disebut/dipanggil ” Bape A “, sedangkan ibunya dipanggil ” Inaq A “. Disinilah perbedaan golongan ningrat dan pruangse.
c) Golongan Bulu Ketujur ; Golongan ini adalah masyarakat biasa yang konon dahulu adalah hulubalang sang raja yang pernah berkuasa di Lombok. Kriteria khusus golongan ini adalah sebutan ” amaq ” bagi kaum laki-laki yang telah menikah, sedangkan perempuan adalah ” inaq “.
Di Lombok, nama kecil akan hilang atau tidak dipakai sebagai nama panggilan kalau mereka telah berketurunan. Nama mereka selanjutnya adalah tergantung pada anak sulungnya mereka. Seperti contoh di atas untuk lebih jelasnya contoh lainnya adalah bila si B lahir sebagai cucu, maka mamiq A dan Inaq A akan dipanggil Papuk B. panggilan ini berlaku untuk golongan Pruangse dan Bulu Ketujur. Meraka dari golongan Ningrat Mamiq A dan Mamiq lale A akan dipanggil Niniq A.

2. Sistem Kekerabatan
        Sistem kekerabatan di Tolot-tolot khususnya dan lombok selatan pada umumnya adalah berdasarkan prinsip Bilateral yaitu menghitung hubungan kekerabatan melalui pria dan wanita. Kelompok terkecil adalah keluarga batih yang terdiri dari Ayah, Ibu, dan Anak. Pada masyarakat lombok selatan ada beberapa istilah antara lain :
a) Inaq adalah panggilan ego kepada ibu.
b) Amaq adalah panggilan ego kepada bapak.
c) Ari adalah panggilan ego kepada adik perempuan atau adik laki-laki.
d) Kakak adalah panggilan ego kepada saudara sulung laki-laki ataupun perempuan.
e) Oaq adalah panggilan ego kepada kakak perempuan atau laki-laki dari ibu dan ayah.
f) Saiq adalah panggilan ego kepada adik perempuan atau laki-laki dari ayah atau ibu
g) Tuaq adalah panggilan ego kepada adik laki-laki dari ayah atau ibi.
h) Pisak adalah panggilan ego kepada anak dari adik/kakak dari ibu.
i) Pusak adalah panggilan ego kepada anak dari adik/kakak dari ayah.
j) Untuk masyarakat kaum kerabat di tolot-tolot pada khususnya dan lombok selatan pada umumnya mencakup  10 generasi ke bawah dan 10 generasi ke atas tersebut sebagai berikut :
Generasi ke atas :
1. Inaq/amaq
2. Papuk
3. Balok
4. Tate
5. Toker
6. Keletuk
7. Keletak
8. Embik
9. Mbak
10. Gantung Siwur
Generasi ke bawah :
1. Anak
2. Bai
3. Balok
4. Tate
5. Toker
6. Keletuk
7. Keletak
8. Embik
9. Ebak
10. Gantung Siwur


2.5 Mata Pencaharian
        Mata pencaharian penduduk suku Sasak berasal dari sektor pertanian dengan daerah tersebur diwilayah kabupaten lombok timur, selain itu juga dalam bidang peternakan dan hanya sebagian kecil bermata pencahariannya dari Pariwisata.

2.6 Kebudayaan
1. Adat Istiadat dan Tradisi
        Adat istiadat suku sasak dapat di saksikan pada saat resepsi perkawinan, dimana perempuan apabila mereka mau dinikahkan oleh seorang lelaki maka yang perempuan harus dilarikan dulu kerumah keluarganya dari pihak laki laki, ini yang dikenal dengan sebutan "Merarik" atau "Selarian". Sehari setelah dilarikan maka akan diutus salah seorang untuk memberitahukan kepada pihak keluarga perempuan bahwa anaknya akan dinikahkan oleh seseorang, ini yang disebut dengan "Mesejati" atau semacam pemberitahuan kepada keluarga perempuan. Setalah selesai makan akan diadakan yang disebut dengan "Nyelabar" atau kesepakatan mengenai biaya resepsi.
       Kemudian terdapat pula tradisi yang bernama "Rowah Wulan dan Sampek Jum'at", tradisi tersebut bertujuan untuk menyambut datangnya bulan Ramadhan.  Upacara tersebut biasa dilakukan oleh orang-orang Sasak golongan Wetu Telu di Lombok, Indonesia. Sejak sebulan sebelum bulan Ramadhan, penganut Wetu Telu mengadakan rowah wulan dan sampek jumat sebagai bentuk penyambutan dan pemuliaan bulan Ramadhan, walaupun penganut Wetu Telu tidak berpuasa selama satu bulan penuh. Rowah Wulan diselenggarakan pada hari pertama bulan Sya‘ban sedangkan Sampek Jumat pada Jumat terakhir bulan Sya‘ban atau disebut Jum‘at penutup.
       Walaupun penganut Wetu Telu tidak berpuasa selama satu bulan penuh karena pemahaman yang berbeda terhadap bulan Ramadhan dan juga karena pengaruh adat istiadatnya seperti kebiasaan memamah sirih pada pagi, siang, ataupun sore hari, tetapi ketika bulan puasa menjelang, mereka menahan diri untuk tidak melakukan perbuatan yang dilarang guna menjaga kesucian bulan Ramadhan. Penganut Wetu Telu diminta untuk menunda semua upacara (ritus) peralihan individu (begawe) seperti nguringsang (pemotongan rambut), nyunatang (khitan), dan ngawinang (perkawinan) karena perayaan tersebut akan merusak kesucian bulan Ramadhan. Bahkan jika ada salah satu anggota keluarga yang meninggal dunia, keluarganya harus menyelenggarakan upacara kematian secara sederhana dan menangguhkan upacara pasca kematian sesudah bulan Ramadhan.

2. Kesenian 
        Suku Sasak memiliki keunikan dalam hal kesenian. Salah satunya dalam hal kesenian bela diri yg dikenal dengan sebutan "Presean". Presean sebenarnya adalah sebuah tradisi yang digelar rutin tiap tahun oleh masyarakat suku Sasak di mana dalam Presean ini diadakan sebuah pertarungan antar dua orang di arena dengan bersenjatakan sebilah rotan dengan lapisan aspal dan pecahan kaca yang dihaluskan, sedangkan perisai (Ende) terbuat dari kulit lembu atau kerbau. Setiap pemainnya/pepadu dilengkapi dengan ikat kepala dan kain panjang.
        Presean sendiri pada awalnya adalah sebuah latihan pedang dan perisai oleh prajurit kerajaan di Lombok sebelum mereka menghadapi perang yang sesunggunya di medan perang. Namun, dalam perjalanannya Presean ini kemudian berkembang dan tetap dilaksanakan hingga kini oleh suku Sasak sebagai ajang bertarung di arena dengan juri sebagai pengatur pertandingan. Suku Sasak tahu betul akan sportifitas, dan karenanya meski dalam arena mereka sampai berdarah-darah terkena sabetan rotan lawannya namun di luar arena mereka sama sekali tak ada dendam satu sama lain. Mereka tahu betul bahwa itu hanya sebuah permainan yang karenanya tak perlu di bawa hingga ke hati dan menimbulkan dendam hanya karena terluka pada saat bertarung di arena.






Gambar 2.6 Kesenian Suku Sasak





BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan 
        Etnis Sasak merupakan etnis mayoritas penghuni pulau Lombok, suku sasak merupakan etnis utama meliputi hampir 95% penduduk seluruhnya. Pemeluk agama islam yang taat, dengan bahsa sasak sebagai bahasa utama dalam berkomonikasi kehidupan sehari-hari. Bermata pencaharian sebagai petani.
Suku Sasak juga mempunyai keanekaragaman budaya, baik dari segi adat istiadat yang digunakan maupun dari hal kesenian yang mana mempunyai keunikan tersendiri di dalamnya. Hal-hal tersebut merupakan salah satu bukti daripada kekayaan budaya negara Indonesia. 

3.2 Saran
  Kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam harus senantiasa kita jaga dan kita lestarikan, mulai dari memperkenalkan kebudayaan-kebudayaan kepada tiap-tiap generasi diantaranya melalui pendidikan kebudayaan Indonesia. Oleh karena itu perlu diadakannya penelitian lebih lanjut mengenai kebudayaan Indonesia, untuk mengetahui seluk beluk sejarah dan perkembangan kebudayaan yang ada di Indonesia.



DAFTAR PUSTAKA

http://the-lost-word.blogspot.com/2012/01/kebudayaan-suku-sasak_19.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Suku_Sasak
http://ihsangagah.blogspot.com/2012/02/masyarakat-dan-kebudayaan-suku-sasak-di.html



3 komentar:

  1. PECCAAHHH!! treasure gua nih men! :D thank you for the info, fellas! ;)

    BalasHapus
  2. Bismillah,Permisi Sobat kami ini ingin berbagi tentang pengalaman Kisah Nyata Yang kami Rasakan saat ini,apakah anda selalu kalah dalam bermain togel,MBAH-JENGRONG solusi nya,karna beliaulah yang Benar2 telah membantu kami mengalahkan bandar Togel Singapura Maupun Hongkong,saya hancur gara2 togel rumah udah ke jual,utang banyak di tetangga maupun di bank,tapi akhirnya MBAH-JENGRONG memberikan kami angka yang sangat akurat dari hasil ritualnya kami mengalahkan bandar 369 juta,Dan MBAH-JENGRONG Bisa Membantu Semua masalah anda, Mulai Dari Penarikan Dana Ghoib,Penggandaan Uang,Uang Kembali,Dana Hibah,Jual Jin,Tuyul,Pesugihan Putih Tanpa Tumbal,Pesugihan Instan Dan Santet Lawan Bisnis Dll,Kawan sampaikan saja masalah yang menyelimuti anda Mintalah solusi kpd Beliau Ya itu MBAH-JENGRONG,karna kami sudah membuktikannya Amin. kalau kawan2 semua minat seperti kami tlp MBAH-JENGRONG di no 082337080001 atau klik http://mbah-jengrong.blogspot.com/ terima kasih Salam Hormat Kami Sekeluarga,Wassalam

    BalasHapus
  3. saya PAK SLEMET posisi sekarang di malaysia
    bekerja sebagai BURU BANGUNAN gaji tidak seberapa
    setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
    sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
    sempat saya putus asah dan secara kebetulan
    saya buka FB ada seseorng berkomentar
    tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
    melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
    karna di malaysia ada pemasangan
    jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
    saya minta angka sama AKI NAWE
    angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
    terima kasih banyak AKI
    kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
    rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
    bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
    terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
    jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259
    tak ada salahnya anda coba
    karna prediksi AKI tidak perna meleset
    saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan









    saya PAK SLEMET posisi sekarang di malaysia
    bekerja sebagai BURU BANGUNAN gaji tidak seberapa
    setiap gajian selalu mengirimkan orang tua
    sebenarnya pengen pulang tapi gak punya uang
    sempat saya putus asah dan secara kebetulan
    saya buka FB ada seseorng berkomentar
    tentang AKI NAWE katanya perna di bantu
    melalui jalan togel saya coba2 menghubungi
    karna di malaysia ada pemasangan
    jadi saya memberanikan diri karna sudah bingun
    saya minta angka sama AKI NAWE
    angka yang di berikan 6D TOTO tembus 100%
    terima kasih banyak AKI
    kemarin saya bingun syukur sekarang sudah senang
    rencana bulan depan mau pulang untuk buka usaha
    bagi penggemar togel ingin merasakan kemenangan
    terutama yang punya masalah hutang lama belum lunas
    jangan putus asah HUBUNGI AKI NAWE 085-218-379-259
    tak ada salahnya anda coba
    karna prediksi AKI tidak perna meleset
    saya jamin AKI NAWE tidak akan mengecewakan

    BalasHapus